Andaakan menggunakan pewarna asam untuk mencetak pada kain sutra,. Cetak saring biasanya digunakan untuk mencetak gambar di dimensi datar seperti kain. Alat pewarna yang digunakan untuk mencetak screen pada kain adalah b.cat air c.pasta warna d.tinta cina . Dan gasa monyl 1 80s, sebab ukuran besar tinta pewarna 5 sampai 10 micron,.
Foto iStock. Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan kain adalah tenun. Proses pembuatannya menggunakan alat penenun, baik yang tradisional maupun alat tenun yang sudah modern. Alat tradisional menggunakan tangan manusia, sedangkan alat tenun modern menggunakan mesin. Kain yang dihasilkan dari proses tenun tradisional cenderung
Unduh PDF Unduh PDF Berminat menyulam? Jika ya, salah satu jenis jahitan yang perlu Anda pelajari adalah tusuk silang. Ini adalah teknik menyulam lintas budaya yang kuno yang juga dikenal sebagai counted cross-stitch atau tusuk silang yang dihitung. Gambar-gambar di bawah ini akan menunjukkan cara seperti dikerjakan di atas kanvas plastik dengan benang sulam untuk membantu Anda mengenal tekniknya. 1 Pilihlah kain. Walaupun tusuk silang mengacu pada cara menciptakan pola sulaman, dan bukan kain tertentu, namun ada kain yang sering digunakan untuk tusuk silang yaitu kain yang dikenal sebagai kain Aida strimin. Material ini memiliki grid atau kotak-kotak yang jarang/jauh jaraknya sehingga mengerjakan jahitan tusuk silang menjadi mudah. Kain Aida tersedia dalam beberapa ukuran yang mengacu pada jumlah tusuk silang yang bisa dibuat dalam ukuran 6,25 cm2. Pilihannya biasanya antara 11, 14, 18, dan 28. Mulai menyulam dengan kain Aida 11 atau 14 tusuk paling mudah dilakukan karena ukuran ruangnya lebih besar untuk membuat tusuk silang. Makin banyak jumlah tusuknya, makin kecil ukuran tusuk silangnya. Jika tidak ingin menggunakan kain Aida untuk tusuk silang, pilihan lain yang populer adalah kain linen atau kain fiddler. Hanya saja, kedua kain ini tidak memiliki ruang yang cukup luas seperti kain Aida bagi penyulam pemula.[1] 2 Pilih benang. Tusuk silang adalah kegiatan menyulam yang menyenangkan karena menawarkan kebebasan bagi penyulam, terutama dalam pilihan warna benang. Benang sulam biasanya digunakan untuk menjahit tusuk silang dan tersedia dalam ratusan warna. Tiap “untai” benang sulam terdiri dari 6 helai benang, tetapi hanya 1-3 helai yang digunakan untuk sekali menyulam tusuk silang. Benang sulam tersedia dalam warna-warna yang tidak mengilap, warna-warni, dan metalik. Dua tipe benang terakhir lebih sulit digunakan dan harganya beberapa kali lipat lebih mahal daripada tipe benang tidak mengilap. Apabila sulit menyulam tusuk silang dengan benang, Anda bisa menggunakan benang berlilin atau menggunakan sedikit lilin lebah untuk melapisi benang sebelum mulai menyulam. Lapisan lilin akan memudahkan Anda memasukkan benang ke dalam jarum dan menyimpulkannya di ujung jahitan.[2] 3 Pilih sebuah pola. Menyulam tusuk silang adalah sesederhana menyesuaikan suatu pola pada kotak-kotak dalam kain. Pilih pola dari buku atau internet, dan kumpulkan benang sulam dengan warna-warna sesuai pola tersebut. Sebagai pemula, Anda sebaiknya mungkin memulai dengan tusuk silang yang sederhana. Carilah pola berukuran kecil yang tidak memiliki terlalu banyak detail dan hanya menggunakan 3-7 warna saja. Jika tidak suka pola yang sudah ada, Anda boleh menggunakan pola buatan sendiri menggunakan gambar yang Anda pilih dengan program komputer, atau kertas kotak-kotak. 4Gunakan cincin sulam ram. Ram adalah cincin ganda yang terbuat dari plastik, logam, atau kayu, untuk mengamankan posisi tusuk silang saat menyulam. Walaupun Anda bisa menyulam tanpa alat ini, ram akan sangat membantu, dan harganya juga tidak mahal. Menggunakan ram kecil lebih mudah agar kainnya tidak bergerak, tetapi harus sering dipindah-pindah. Sementara itu, ram yang lebih besar tidak terlalu kuat menggenggam kain tetapi tidak perlu terlalu sering dipindahkan. Iklan 1Pilih sebuah gambar. Gambar apa saja bisa dibuat menjadi pola tusuk silang, tetapi gambar sederhana dengan bentuk yang jelas adalah pilihan terbaik. Pilih foto atau gambar yang hanya memiliki sedikit warna dan sedikit detail. 2Sesuaikan gambar. Anda perlu memotong dan memperbesar gambar hingga hanya fokus pada satu bagian gambar aslinya. Apabila Anda menggunakan program penyuntingan foto, gunakan fitur "posterize" untuk mengubah gambar ke dalam bentuk-bentuk yang jelas batasnya. Ubah gambar menjadi hitam putih sebelum dicetak sehingga memilih warna sesuai nilainya menjadi lebih mudah. 3Jiplak gambar. Cetak gambar dan siapkan kertas kotak-kotak. Letakkan kertas kotak-kotak di atas hasil cetakan dan jiplak garis luar bentuk-bentuk gambar. Cobalah untuk membatasi jumlah detail yang Anda jiplak. 4Pilih warna. Setelah gambar dan bentuk-bentuknya terjiplak, pilih 3-7 gambar untuk tusuk silang. Gunakan pensil warna yang sesuai dengan warna yang Anda pilih untuk tiap bentuk, dengan fokus pada pola grid dan menghindari garis melengkung.[3] 5Gunakan program komputer. Apabila menggambar pola dengan tangan sulit bagi Anda, coba gunakan program komputer yang mudah untuk mengubah gambar favorit Anda menjadi pola tusuk silang. Program seperti "Pic 2 Pat" membantu Anda memilih ukuran pola, jumlah warna, dan jumlah detail yang dimasukkan dalam pola.[4] Iklan 1 Potong kain dan benang. Ukuran kain tergantung pada ukuran pola yang Anda gunakan. Tiap kotak kecil pada kain tusuk silang adalah representasi dari satu jahitan atau satu bentuk x’, dan akan dihitung mendatar untuk mendapatkan ukuran pastinya. Potong benang sulam sekitar 90 cm untuk mulai menyulam. Benang sulam biasanya terdiri dari enam helai benang dalam satu untaian, tetapi biasanya hanya satu helai yang diperlukan untuk tusuk silang. Perlahan tarik satu helai benang dari satu untaian dan gunakan satu helai benang untuk mengerjakan tiap bagian dari pola. Beberapa pola mungkin memerlukan lebih dari satu helai benang untuk sekali digunakan, jadi pastikan untuk mengecek pola Anda terlebih dulu sebelum menggunakan sehelai benang. Apabila Anda kehabisan benang, jangan takut! Salah satu hal hebat dalam tusuk silang adalah Anda tidak bisa melihat di mana Anda memulai/mengakhiri jahitan apabila Anda melihatnya dari depan. Potong saja benang tambahan dan mulai lagi dari tempat terakhir menyulam. 2Masukkan benang ke dalam jarum. Ambil satu helai benang sulam dan buatlah simpul di ujungnya. Basahi bagian tengah simpul benang dengan menjilat atau menggunakan air untuk memudahkan memasukkan benang ke dalam jarum. Kemudian tarik simpul, menyisakan dua ujung ekor salah satu ujung harus sangat pendek menghadap lubang jarum pada arah yang berlawanan. 3 Mulailah menyulam tusuk silang. Hitung pada pola Anda jumlah kotak untuk tusuk silang pertama biasanya tusuk silang yang di tengah, dan masukkan jarum dari belakang kain. Tarik benang hingga habis, menyisakan simpul di bagian bawahnya. Kemudian silangkan benang secara diagonal ke atas atau ke bawah, dan tarik jarum melalui simpul di bawahnya untuk menghasilkan bentuk jangkar yang stabil untuk tusuk silang. Tidak masalah apabila Anda memulai tusuk silang menjadi bentuk ////’ atau \\\\’ selama Anda konsisten menggunakan pola ini untuk seluruh proyek Anda. Dengan tiap tusuk yang Anda buat, jahit benang di atas benang yang longgar di belakang kain untuk mengamankan kain tusuk silang Anda. Langkah ini juga akan mengurangi kemungkinan tusuk silang Anda lepas karena tertarik.[5] 4Teruskan membuat tusuk silang. Gunakan pola x’ yang sama, lakukan dari tengah terus keluar hingga Anda menyelesaikan pola. Setiap Anda kehabisan benang, buat simpul di belakang kain, dan potong benang baru lagi. 5Selesaikan tusuk silang. Ketika Anda telah menyelesaikan pola dan telah menambahkan jahitan pinggiran yang bersifat opsional, buat simpul di bawah kain. Buat simpul sederhana di belakang kain, dan potong sisa benang.[6] 6Cuci kain sulaman. Tangan kita secara alami kotor dan berminyak, dan tentunya membuat sulaman juga menjadi kotor. Mencuci tangan sering-sering bisa membantu meminimalkan kotoran pada kain, tetapi kotoran pada ram hampir tidak bisa dihindari. Cuci sulaman dengan hati-hati menggunakan tangan dengan sabun dan air dan biarkan kering sendiri setelah selesai dicuci. Iklan 1Buat tusuk seperempat silang. Tusuk seperempat silang adalah sesuai namanya, ¼ dari bentuk 'X' dalam tusuk silang. Anda bisa menggunakan tusuk ini untuk membuat garis lengkung dan banyak detail. Untuk membuat tusuk ¼ silang, jahit dari sudut satu kotak menuju ke tengah kotak. Tusuk ini akan menghasilkan satu kaki dari bentuk "X". 2Buat tusuk silang tiga perempat. Tusuk ini juga sering digunakan untuk menciptakan detail dalam pola. Tusuk ini dibuat dengan setengah silang satu tusuk diagonal komplit dan tusuk seperempat silang. Hasilnya adalah "X" dengan tiga kaki bukannya empat. 3Ciptakan tusuk belakang. Untuk menghasilkan garis bingkai yang solid di sekeliling sulaman, gunakan satu untai benang sulam biasanya warna hitam dan jahit tusuk belakang di sekeliling garis luar pola. Untuk membuat tusuk belakang, kerjakan secara vertikal dan horizontal bukan menciptakan bentuk tusuk /’ atau \’ tapi, bentuk tusuk ’ atau _’ di sekeliling bentuk pola. Tarik jarum di atas kotak, dan kembali dari bawah, ulang pola ini hingga Anda menyelesaikan garis bingkai. 4Buat simpul prancis. Walaupun ini bukan tusuk silang biasa, namun bisa digunakan untuk menciptakan titik kecil dalam sulaman. Untuk membuat simpul prancis, tarik benang melalui kain. Gulungkan jarum Anda di sekeliling benang 2-3 kali dekat dasar tempat masuk benang. Masukkan jarum ke belakang kain dekat lubang asalnya, sambil menahan simpul. Tarik jarum sampai seluruh sisa benang di belakang kain untuk menyelesaikan simpul prancis.[7] Iklan Ketika ada beberapa tusuk dengan warna yang sama dalam satu baris, buat tusuk silang setengah untuk baris itu terlebih dahulu ////, kemudian kembali dan selesaikan semua menjadi silang XXXX. Cara ini akan menghemat waktu, menghemat benang, dan menjadikan sulaman Anda memiliki tampilan yang rapi. Agar tusuk-tusuk terlihat selalu sama, buat semua bagian bawah silang menghadap ke arah yang sama, misalnya, mulai tusuk di kiri atas dan kemudian ke kanan bawah. Pastikan Anda melihat pola agar tidak terjadi kesalahan. Apabila Anda sulit mengingat hitungan, buat salinan pola untuk saat menyulam, dan warnai dengan spidol atau pensil warna setelah kotak terisi tusuk silang. Banyak pola yang tersedia gratis di internet. Anda juga bisa menemukan perangkat lunak untuk mendesain pola sendiri, seperti PCStitch atau EasyCross. Anda bisa melacak benang dengan meletakkannya dalam gelondongan karton atau plastik yang banyak dijual, atau gunakan ring benang, tas benang, atau bahkan plastik bersegel untuk menyimpan tiap warna. Pilih cara yang cocok untuk proyek yang sedang Anda kerjakan, dan apabila Anda suka sulaman tusuk sillang, berbelanjalah dan temukan cara yang cocok untuk Anda. Iklan Peringatan Hati-hati jangan sampai tertusuk jarum. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?BahanTepat untuk Membuat Masker Kain. SARS-CoV-2, yakni virus corona jenis baru yang menyebabkan COVID-19, diperkirakan menyebar terutama melalui tetesan pernapasan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau bernafas. Tetesan ini terbentuk dalam berbagai ukuran, tetapi yang terkecil, disebut aerosol, bisa mudah menyelinap
Hallo Sahabat...!!! Apa kabar semua..? Lama tak mengisi blog ini, dikarenakan ada sedikit kendala.. Hmmm.. Aku harap semua baik-baik saja yaa.. Oya.. Kali ini aku ingin berbagi sedikit info tentang sebuah karya. Di sini aku akan membahas tentang kerajinan tangan Strimin atau disebut juga dengan Crossstitch atau Kristik atau Kruistik. Hmmm.. Banyak ya, namanya.. Hehe.. Masih ingat nggak, sama kerajinan tangan yang satu ini? Dulu, waktu masih di zaman Sekolah Dasar, kita sering kali diharuskan untuk membuat sebuah karya didalam salah satu mata pelajaran sekolah. Terkadang membuat anyaman, boneka unyil, menyulam dan masih banyak lagi yang lainnya. Nah, salah satunya adalah kerajinan tangan strimin. Strimin ini dalam pembuatannya merupakan jahit menjahit, tapi menjahit di sini dengan menggunakan tusuk silang ×. Seperti ini nih, contohnya.. Tusuk Silang Nah, untuk membuat strimin ini dibutuhkan kain strimin, benang, jarum, gunting dan pastinya pola yang akan kita buat. Kain strimin ini sudah khusus untuk membuat strimin, karena kain ini sudah berlubang dengan bentuk kotak-kotak kecil. Kain ini ada yang terbuat dari plastik dan ada yang dari bahan. Dulu, waktu aku pertama kali membuat strimin, aku menggunakan yang dari plastik. Tahu, nggak? Kawat nyamuk atau yang kita pakai di ventilasi udara, seperti itulah kira-kira bentuknya. Karena terbuat dari plastik kain strimin ini lebih kaku ketimbang yang terbuat dari bahan. Setelah itu aku membuat strimin lagi, tapi menggunakan kain yang terbuat dari bahan. Menurut info yang aku dapat, untuk nama bahan dan jumlah atau ukuran kotak kain strimin itu sebenarnya ada banyak. Tapi, karena aku lebih sering menemukan kain strimin yang seperti ini Kain Strimin. Gambar diambil dari jarak jauh. Dari jarak dekat. Dari jarak lebih dekat. Maka aku lebih sering menggunakan yang ini. Dan untuk benangnya, aku menggunakan benang wol. Mungkin ada juga yang menggunakan benang selain benang wol, tapi kalau aku pribadi, menggunakan benang wol. Untuk jarumnya juga sudah khusus untuk strimin, jarum strimin ini memiliki lubang yang besar dan ujungnya tidak tajam seperti jarum yang lain. Jarum strimin Cara membuat strimin ini, menurut pengalaman yang aku dapat, aku membuatnya dengan menghitung 3 kotak. Cara Membuat Strimin Masukkan benang ke dalam jarum, potong benang sesuai kebutuhan. Tarik ujung benang satu sisi lebih pendek dan satu sisi lebih panjang dan tak perlu diikat karena kalau diikat khawatir nanti ikatan akan lepas atau keluar dari lubang kain strimin saat dibuat. Lalu tusuk lubang dari belakang kain Tarik benang lalu biarkan benang tetap ada di belakang, yaa kurang lebih sekitar 1 atau 2 cm, ini dimaksudkan untuk mengikat benang. Benang dari sisi belakang Lalu hitung kotak dari awal benang, 3 kotak ke samping dan 3 kotak ke bawah, setelah itu bawa benang ke kotak paling akhir dan tusuk ke bawah. Maka akan membentuk setengah silang. Tusuk setengah silang Selanjutnya, bawa benang ke atas kembali, ke kotak ketiga dari belakang, tapi jangan lupa untuk menindih benang yang ada di belakang. Jadi, benang yang kita sedang pakai, berada di atas benang tersebut. Nah, seperti itulah cara mengikat benang strimin ini. Mengikat benang di sisi belakang Kemudian bawa benang ke bawah dengan menghitung 3 kotak kembali di sisi sebelahnya. Maka akan terbentuklah tusuk silang. Seperti ini Tusuk silang Jadi deh, tusuk silang strimin. Nah, pastinya kita akan membuat strimin secara utuh, maksudnya sesuai dengan pola, pasti akan ada banyak tusuk silang yang dibutuhkan. Lakukan langkah-langkah seperti yang sudah aku jelaskan tadi sampai membentuk setengah silang, karena kita membutuhkan banyak tusuk silang maka kita bisa mengulang membuat tusuk setengah silangnya terlebih dahulu sesuai berapa banyak tusuk silang yang dibutuhkan dalam satu baris, ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam membuatnya dan untuk menghemat benang juga. Hehe.. Setelah itu, kita buat setengah silang di sisi sebelahnya, maka akan membentuk silang utuh Jadi, deh... Buat terus seperti itu, sampai dengan selesai, sesuai dengan pola yang ada. Mudah, nggak? Mudah siihh.. Tapi memang diakui, membuat kerajinan tangan strimin ini dibutuhkan ketelitian dan kejelian mata.. Hehee.. Karena kita harus teliti menghitung dan jeli melihat kotaknya, secara kotaknya itu kecil-kecil.. Hahaa... Hmm.. Bagi siapa saja yang ingin mencobanya, silahkan.. Dan ini adalah salah satu hasil karyaku dengan pola sendiri, walaupun masih kurang rapi siihhh alias masih minim efek.. Hehehe... Tapi nggak apa-apa yaa.. Namanya juga kan, mencoba membuat karya.. Dan dengan bersusah payah, berimajinasi dalam membuat pola ditambah dengan teknik dalam membuat strimin.. Fiuuuhhhh... Akhirnya... selesai juga.. Yeeeyyyyy... !!! Hasil karya striminku Kerajinan tangan strimin ini tidak hanya untuk hiasan dinding lho.. Bisa untuk hiasan lain. Dan aku mengkreasikannya dengan membuat bros. Baiklah, Sahabat.. Itulah sedikit info tentang kerajinan tangan strimin. Semoga membantu dan bermanfaat yaa.. Dan selamat mencoba bagi yang ingin mencoba.. *Smile and Love4Bahan strimin biasanya dihias dengan menggunakan benang .. a. Kasur c. Cashmilon b. Wol d. Mutiara e. Jahit 5.Bahan yang digunakan untuk membuat lenan rumah tangga dengan hiasan tusuk silang adalah .. a. Belacu c. Strimin b. Tetoron d. Berkolin e. Oxford 6.Teknik melekatkan benang merupakan teknik menghias kain dengan menggunakan : a.
Home » Ketahui Tentang Kain Tenun yang Bercorak Kotak dan Berlubang Kain merupakan salah satu bahan, biasanya ada berbagai banyak pilihan kain. Salah satunya adalah kain tenun yang bercorak kotak dan berlubang. Jenis kain tenun ini bisa disebut dengan kain strimin, karena memiliki bentuk yang kotak dan sedikit berlubang. Biasanya kain ini akan digunakan sebagai bahan sulaman. Perlu diketahui kain strimin ini terbuat dari bahan kapas atau bisa dibuat dari benang sintetis. Kemudian penjahit akan menenun kain strimin dengan rapat dan berlubang. Penjahit biasa membuat kain strimin ini dalam bentuk pakaian dan berbagai kerajinan sulam tangan lainnya. Bila ingin mengenal lebih jauh tentang kain ini, pengguna bisa menyimaknya berikut ini Mengenal Kain Strimin atau Corak Kotak dan Berlubang Kain strimin ini termasuk salah satu kain dengan corak berbeda, biasanya kain ini sudah biasa digunakan untuk menyulam. Biasanya para penjahit menggunakan teknik sulam silang pada bahan kain strimin ini. Bila menggunakan teknik sulam silang ini, maka penjahit bisa menghasilkan karya berupa hiasan rumah. Contohnya ada beberapa hasil karya dari para penjahit seperti lukisan dinding, taplak meja dan berbagai karya sulam lainnya. Jika menggunakan kain tenun yang bercorak kotak dan berlubang ini dapat memudahkan penjahit dalam membuat sulaman. Selain itu, penjahit tidak menggunakan mesin, melainkan dengan jahitan tangan atau manual. Awal Mula Kain Strimin Dahulu kala, kain strimin sudah terkenal bahkan bangsa Eropa lebih senang menyebutnya kristik. Pada umumnya, kristis merupakan berasal dari bahasa Belanda yang bernama kruissteek. Selain itu, kain ini sudah biasa digunakan sebagai kerajinan. Bahkan seni menjahit kain strimin ini merupakan salah satu seni untuk menyulam yang paling tua. Pages 1 2 3
Selainklasifikasi tersebut, terdapat pula klasifikasi teknik menghias kain berdasarkan jenis kain yang digunakan, yaitu yang menggunakan kain tenun rapat (tight weave) dan yang digunakan untuk kain tenun (strimin, mating). Secara umum, sulaman putih terdiri atas: Sulaman Inggris, Sulaman Richelieu, Sulaman Metalase dan Sulaman Bayangan.Tapestri adalah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang, serta-serat, dan bahan lain. Teknik tapestri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan berupa benang, sabut kelapa, kain, kertas yang digulung kecil, serta benda lain. Pada kehidupan sehari-hari tapestri dijumpai pada keset kaki, gantungan pot bunga, ikat pinggang, taplak meja, dan syal. Kata Tapestri diambil dari bahasa Perancis Tapiesserie yang berarti penutup lantai atau bahasa Latin Tapestrum, sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik. Sebagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni tertentu. Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu. Tapestri bisa digolongkan kedalam teknik tenun, dimana tapestri juga punya benang lungsi benang vertikal pada kain dan benang pakan benang horizontal pada kain. Beda tenun dan tapestri terletak pada tapestri benang lungsi hanya sebagai alat bantu, bukan pembentuk utama pada kain, sedangkan benang pakan-nya, menjadi bentuk utama pada karya tapestri. Pada tenun lungsi dan pakan merupakan satu kesatuan utuh pembentuk kain, keduanya seimbang. Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri. Bahan dan Alat Tenun Tapestri 1. Alat Tenun Tapestri Bentangan Spanram. Alat spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya. Gunting. Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai. Sisir. Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik. Paku Penggulung. Fungsi paku penggulung digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk corak atau motif tertentu. Jarum pipih kayu berfungsi untuk memasukan benang pakan. 2. Bahan Bahan-bahan tenun Tapestri adalah sebagai berikut Benang Wol beraneka warna sesuai dengan ragam hias yang akan dibuat. Benang wol ada beberapa macam misalnya Crewel wool biasanya digunakan di atas kanvas atau kain strimin untuk membuat keset, karpet dan tas. Tapestry wool biasanya digunakan untuk membuat hiasan dinding, tas dan sampul buku. C. Teknik Tapestri Ragam hias dengan menggunakan teknik tapestri dilakukan dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang dikaitkan pada bentangan kayu yang disebut spanram. Spanram digunakan sebagai alat untuk menunjang benang lungsi dan pakan yang menjadi elemen pembentuk ragam hias. Beberapa tahapan dalam membuat ragam hias dengan teknik tapestri adalah sebagai berikut 1. Menyiapkan Desain Ragam Hias Desain berupa gambar dengan tema tertentu, misalnya gambar kepala harimau. Desain dibuat untuk mempermudah dalam membuat tenunan. Desain ini merupakan model yang akan dibuat ke dalam tenunan tapestri. 2. Menenun Tenun tapestri terdiri dari benang lungsi sebagai dasar dan jalinan benang pakan yang memberi ragam hiasnya. Jalinan benang lungsi dan pakan akan menyatu dalam satu bentuk ragam hias. Ada dua macam teknik dalam tenunan tapestri antara lain Teknik tenun simetris. Teknik tenun tapestri menggunakan teknik tenun simetris yaitu teknik dengan memasukkan benang pakan sejajar dengan tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang lungsi sehingga membentuk ragam hias. Teknik tenun a-simetris. Penggunaan teknik a-simetris yaitu teknik menenun dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsinya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan desain ragam hias yang di buat. Tenun tapestri juga terdapat sambungan antar benang-benangnya. Benang yang disambung umumnya terdapat pada benang pakannya, karena pada benang pakan merupakan unsur pembentuk ragam hiasnya. Sulaman Trapestry Pada awalnya sulaman ini dikenal untuk memberikan efek atau tekstur pada suatu kain. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan sains, sulaman ini tidak hanya untuk mendapatkan tekstur, tetapi juga untuk memperoleh serta memperindah suatu benda. Pada sulaman tapestry di samping motifnya yang disulam, seluruh permukaan kain dasar disulam dengan warna yang dapat menjadi latar belakang dari motifnya. Jenis tusuk hias yang digunakan umumnya tusuk lurus biasa, tetapi bisa dibuat horizontal, vertikal dan diagonal serta kombinasi dari ketiganya. Pemilihan warna sangat penting, karena kombinasi warna yang tepat akan dapat menghidupkan motif yang akan ditampilkan. Bentuk motif tapestry pada umumnya diambil dari bentuk geometris, tetapi berkembang menjadi bentuk stilasi atau renggaan dari bentuk daun, bunga, dan hewan. Alat dan Bahan Kain. Kain yang biasa digunakan untuk sulaman tapestry adalah sejenis kain bagi, artinya serat kain tersebut dapat dihitung atau kain yang tenunannya jarang. Jenis kain tersebut adalah kain strimin. Khusus untuk sulaman tapestry strimin yang digunakan adalah strimin plastik baik yang berlubang kecil ataupun besar. Strimin plastik berlubang kecil tenunannya rapuh sehingga mudah putus, berbeda dengan strimin plastik berlubang besar karena di samping agak besar juga tebal sehingga kuat dan tidak mudah putus. Benang Sulam. Benang sulam yang dapat digunakan untuk membuat sulaman tapestry tersedia dalam berbagai macam dan warna. Pemilihan jenis dan warna benang disesuaikan dengan jenis strimin yang akan dipakai serta desain motif hias tapestry yang akan dibuat atau juga dapat dikombinasikan dari berbagai jenis dan warna benang. Benang yang dapat dipergunakan untuk pembuatan sulaman tapestry bermacam-macam seperti benang wool, kinlon, katun, linen atau benang logam, tetapi yang paling bagus adalah benang wool dan benang kinlon. Jarum Tapestry. Jarum untuk sulaman tapestry adalah jarum yang bermata besar sehingga dapat memudahkan memasukkan benang, bentuknya pun agak besar dan ujung jarum dibuat tumpul agar pada saat digunakan, jarum tidak merusak kain. Macam-macam Tusuk Tapestry Tusuk tapestry pada dasarnya terdiri atas 5 macam tusuk dasar Basic Technique yaitu tusuk silang crossed stiches, tusuk lurus mendatar atau menurun straight stiches, tusuk diagonal diagonal stiches, tusuk ikal looped stiches, dan tusuk bintang star stiches. Stik Silang crossed stiches Stik silang dapat divariasikan menjadi stik beras atau dikombinasikan antara stik silang dengan stik lurus dan dikerjakan secara bertumpuk sehingga menghasilkan tekstur yang Lurus Straight Stick Stik Dagonal Diagonal Stick Stik Bintang Star Stiches Stik Ikal looped stiches Stik Mengikuti Bentuk Leaves and Flower
Kain adalah salah satu bahan, dan biasanya ada berbagai banyak pilihan pilihan kain. Diantara salah satu nya adalah kain tenun yang bercorak kotak dan kainnya berlubang. Jenis kain tersebut ini bisa di katakan dengan kain strimin, dikarenakan mempunyai bentuk atau model yang kotak dan sedikit berlubang. Biasanya kain tersebut di gunakan untuk sebagai bahan sulaman. Perlu kalian ketahui kain strimin tersebut adalah terbuat dari bahan kapas atau bisa di buat dari salah satu benang yang bernama benang sintetis. Kemudian seorang penjahit akan menenun atau menjahit kain strimin dengan rapat dan berlubang. Seorang penjahit biasa membuat kain strimin ini dalam bentuk pakaian maupun berbagai kerajinan sulam dengan tangan lainnya. Bila ingin mengenal lebih jauh tentang kain tersebut;, seorang bisa menyimaknya berikut ini Mengenal Kain Strimin Atau Corak Kotak Dan Berlubang Konveksi Kain strimin tersebut termasuk salah satu kain dengan corak yang sangat berbeda, dan biasanya kain tersebut sudah biasa menggunakan untuk menyulam. Biasanya seorang penjahit menggunakan teknik sulam silang pada bahan atau alat kain strimin ini. Bila menggunakan teknik sulam silang tersebut. Maka seorang penjahit bisa memproduksi karya berupa hiasan rumah. Ada contoh nya beberapa hasil karya dari seorang penjahit seperti contoh lukisan dinding, taplak meja dan berbagai seni karya sulam lainnya. kalau menggunakan kain tenun yang membuat bercorak kotak dan berlubang ini mempermudah seorang penjahit dalam membuat sulaman tersebut. Selain itu, penjahit tidak perlu menggunakan alat mesin, selain itu dengan jahitan tanggan atau bisa disebut manual. Awal Mula Kain Strimin Sintesa Konveksi Pada zaman dahulu kala, kaa strimin sudah banyak terkenal bahkan bangsa eropa lebih menyebutkan kristik. Pada umumnya, kristis adalah berasal dari bahasa belanda yang bernama kruissteek. Selain itu, sebuah kain yang sudah biasa menggunakan sebagai kerajinan. Bahkan seni menjahit kain strimin ini adalah salah satu seni untuk menyulam yang paling tua. Kain strimin paling pertama kali mulai dikenal oleh negara indonesia sejak dibawa oleh negara belanda. Pada saat itu sedang menjajah. Sampai kali ini, banyak sekali masyarakat indonesia yang lebih mengenal kain strimin sebagai salah satu seni sulaman yang paling sederhana. Selain itu dilestarikan sampai sekarang, pada seni menyulam ini mulai diajarkan di beberapa macam sekolah. Langkah Memilih Bahan Bahan adalah tahap awal dalam membuat atau penghasilan kain tenun agar dapat bisa menghasilkan karya yang maksimal atau sudah baik. Pada awal mulanya bisa membuat kain, seorang penjahit dapat menggunakan kain jenis yang namanya aida atau strimin. Pada kain tersebut sendiri ada banyak jenisnya dan memiliki ukuran yang beda beda antara satu sama lain. Banyak kemudian dapat memilih benangnya, biasanya pada setiap untaian benang terdiri atas 6 helai benangnya. Tetapi tidak semuanya yang digunakan hanya 3 helai benang saja. Diantara benang sulam sendiri ada yang mengkilap, warna warni dan metalik . Diantara itu, dapat menentukan pola yang akan di jahit pada sebuah cincin sulam atau ram. Cara membuat pola Ketika pada membuat pola, maka harus memperhatikan dari bentuk polanya. Dan biasanya seorang penjahit bisa menghasilkan atau mengambil nya melalui internet dan bisa langsung memilih bentuk pola tersebut. Caranya dapat memotong gambar atau memperbesarmya akan menjadi mudah dalam membuat pola. Setelah itu dapat menjiplak gambar atau objek dan menentukan warna pada bentuk polanya sendiri. Teknik melakukan sulaman Tokopedia Agar dapat kain strimin tersebut dapat diubah menjadi karya kerajinan maka seorang penjahit bisa mengikuti langkah langkah ini. Awal mulanya dapat memotong kain dan benang. Setelah proses itu, bisa langsung dimasukan benang nya pada jarum tersebut yang ingin dipakai, selanjutnya, dapat membuat sulaman seperti bentuknya silang, kemudian seorang penjahit bisa dapat memastikan agar bentuknya seperti. Melakukan teknik lanjutkan wikiHow Jika seorang penjahit sudah membuat teknik sulaman silang pertama, maka bisa melanjutkan proses teknik ini, penjahit dapat membuat tusuk seperti contoh seperempat silang, lalu dapat melakukan kembali sampai bentuknya x. Pada tahap berikutnya bisa melakukan tusuk silang ¾.. selanjutnya bisa memulai tusuk pada bagian belakang. langkah paling terakhir membuat simpulnya.
8232011Jenis Kain Kasa atau Screen Sablon Bag. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS kain kasa tebal yang biasanya digunakan untuk membuat sulaman. 1 Pembalut kain kasa gaas bentuk kain tipis dan jarang dipakai untuk pembalut luka yang sederhana pembalut basah pembalut ulcus dan juga dipakai sebagai bahan pembalut gips.